Total Tayangan Halaman
Sabtu, 04 Februari 2017
Jumat, 03 Februari 2017
Rabu, 01 Februari 2017
Selasa, 24 Januari 2017
Contoh soal Matematika
1. Hasil dari 23 +
2.354 – 1.231 = ……..
a. 1.146
b. 1.154
|
c. 1.545
d. 3.450
|
2.
Hasil
dari 15 x 58 x 6 : 4 = ………
a. 1.305
b. 870
|
c. 348
d. 305
|
3.
7.632
: (-72 ) + 24 – 6 = ………
a. -72
b. -88
|
c. 106
d. 142
|
4. Saidah mempunyai
uang Rp. 75.000,- diberikan lepada adiknya Rp. 25.000,-. Keesokan harinya Saidah
diberikan uang oleh pamannya. Sehingga uang Saidah menjadi Rp. 225.000,-. Uang
yang di tarima Saidah dari pamannya hádala ……
a. Rp. 50.000,-
b. Rp. 100.000,-
|
c. Rp. 175.000,-
d. Rp. 425.000,-
|
5.
Pak Lurah membagikan 3.456 kg beras kepada 6 kelompok
tani. Jika tiap kelompok tani terdiri atas 8 orang maka tiap orang menerima
beras sebanyak ……… kg.
a. 48 kg
b. 68 kg
|
c. 72 kg
d. 82 kg
|
6.
Pak
Akim menjual kambing dengan harga Rp. 1.100.000,-. Dia mendapat untung 10%,
maka harga pembelian kambing tersebut adalah ……..
a. Rp.
900.000,-
b. Rp.
990.000,-
|
c. Rp.
1.000.000,-
d. Rp. 1.200.000,-
|
7.
Kelipatan
pesekutuan terkecil dari bilangan 10 : 15 dan 30 adalah …….
a. 5
b. 10
|
c. 15
d. 30
|
8.
Dedy
mengikuti les matematika setiap 3 hari, Wati setiap 5 hari, jika mereka mulai
les pada tangga 3 April, maka mereka akan bersama-sama berikutnya pada tanggal
…….
a. 15 april
b. 16 april
|
c. 17 april
d. 18 april
|
Rabu, 18 Januari 2017
KELAS YANG MENYENANGKAN DAN BERPRESTASI
Sebuah kelas yang hidup menjadi tujuan semua guru yang mengajar dengan
hati. Mengajar dengan hati berarti mendahulukan kepentingan siswa. Guru lakukan
segala cara agar siswa bisa paham dan mengerti saat ia mengajar. Jaman kita
dahulu bersekolah, paham yang guru ajarkan berarti mampu menghafal dan bisa
mengerjakan soal. Jaman sekarang kedua hal tersebut bukan lagi menjadi
ukuran.
Ukuran yang dipakai sekarang apakah siswa melaksanakan prosesnya dengan
baik dan bukan sekedar mendapatkan jawaban yang betul. Guru juga diminta untuk
membuat siswa bisa menunjukkan cara berpikirnya hingga bisa mendapatkan jawaban
yang betul. Artinya proses dan hasil sama-sama pentingnya. Bukan jamannya lagi
memaksa siswa untuk bisa mengerti dan belajar sesuai yang guru inginkan. Malah
guru yang mesti menyesuaikan diri pada gaya belajar siswa.
Beberapa
strategi dibawah ini akan menolong dan membantu anda dalam membuat kelas yang
hidup dan membuat siswa secara sukarela terlibat dalam pembelajaran yang anda
lakukan di kelas.
Bekerja secara
berpasangan atau dalam kelompok.
Cara ini sangat dianjurkan dalam membuat siswa mau berbagi dan saat yang
sama mendapatkan ide dari rekan sebayanya. Dengan bekerja dalam kelompok siswa
diharapkan untuk aktif dan punya kemampuan bekerja sama dalam tim. Sebuah
keahlian yang dibutuhkan di masa depan. Beberapa strategi dalam pembelajaran
jenis ini adalah
Think pair
share, bekerja dengan siswa yang lebih senior, siswa memeriksa hasil pekerjaan
dan mengajari temannya (peer teaching) tentunya dengan pengawasan guru.
Bekerja dalam kelompok juga akan menjadi alternatif dari pemberian tugas
pada siswa yang biasanya dikerjakan secara individu menjadi tugas yang membuat
siswa berinteraksi satu sama lain. Guru juga bisa mengundang kelas yang lebih
besar atau kelas yang lebih kecil untuk bekerja sama dan melakukan kegiatan
bersama. Tentu saja ini membutuhkan perencanaan yang matang karena melibatkan
kelas dan guru lain untuk terlibat. Dengan belajar bersama kelompok umur yang
berbeda siswa menjadi belajar mengerti dan menghormati teman yang berbeda umur.
Mengatur pola
komunikasi di kelas.
Seorang guru yang berada di kelas adalah seorang dewasa yang tingkah laku
dan tutur katanya akan menjadi rujukan bagi siswanya. Saat guru mengajar di
kelas ia sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Sebaik-baiknya proses
komunikasi adalah bersifat dua arah dan saling menghormati, karena hal itu juga
yang terjadi di dunia nyata. Guru yang baik memberikan pengalaman yang
nyata bagi siswanya, agar saat di luar kelas siswanya menjadi seorang pribadi
yang siap berkomunikasi dan bergaul dengan siapa saja.
Kelas yang
hidup di dalamnya terdapat pola komunikasi yang mendalam, sehat dan bermakna,
caranya antara lain;
- Membiasakan bersikap positif pada semua pendapat yang ada di kelas. Tidak ada pertanyaan atau pendapat yang ‘bodoh’ yang ada guru mesti tanamkan ‘berpikir dahulu sebelum berbicara’. Jika siswa terbiasa berbicara dan mendengarkan orang lain, akan tumbuh rasa percaya diri dan kesenangan untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu dengan siapa saja.
- Guru membiasakan diri untuk diam sejenak setelah bertanya di depan kelas pada semua siswanya. Ia memberikan waktu pada siswanya untuk berpikir dan mencerna pertanyaannya. Memang tidak mudah bagi guru lakukan ini karena biasanya ia ingin jawaban yang cepat dan benar. Guru juga bisa meminta siswa untuk berdiskusi dengan rekan sebangkunya sebelum menjawab pertanyaan. Kelas yang berhasil adalah kelas yang hampir semua siswanya pernah bertanya dan menjawab sekali dalam sehari. Banyak siswa yang memilih diam bukan karena ia tidak tahu tapi karena kurang keberanian dalam berbagi ide.
- Usahakan terus agar siswa mau menjelaskan cara berpikirnya serta alasan-alasan yang dimilikinya saat menjawab pertanyaan atau soal. Mulai sekarang jangan sekedar harapkan siswa untuk sekedar menjawab, tetapi juga harapkan siswa untuk lancar dan runut menjelaskan cara ia berpikir dan menemukan jawaban. Hal ini berguna saat siswa dewasa ia akan menjadi seorang pribadi yang berpikir runut dan bisa ditangkap dengan baik oleh lawan bicara. Jika di kelas anda ada papan tulis kecil akan lebih baik, benda tersebut akan membantu siswa untuk menjelaskan pikirannya.
Semua hal diatas hanya akan bisa berhasil jika guru berkenan dan mau
menjadikan kelasnya sebagai kelas yang menyenangkan untuk siswa dalam menyerap
dan berekspresi dalam belajar. Jadi selamat mengajar kelas yang hidup dan
menjadi guru yang terinspirasi dan menginspirasi siswa saat bersamaan.
Langganan:
Postingan (Atom)